AKSI BULELENG PANTAI BERSIH (BE-PASIH) DI KABUPATEN BULELENG

Kabupaten Buleleng memiliki wilayah pesisir yang luas, mencapai tujuh kecamatan seperti Gerokgak, Seririt, Banjar, Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula. Wilayah ini sepanjang 157,05 km bertemu dengan Selat Badung. Pesisir adalah tempat di mana ekosistem darat dan laut bertemu dan menyediakan berbagai sumber daya alam yang bernilai secara ekonomi dan ekologi. Sayangnya, pengelolaan potensi perairan pesisir di Kabupaten Buleleng belum optimal dan masih memerlukan peningkatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Semakin banyak beban pencemaran dari daratan yang mengancam lingkungan pesisir ini. Kualitas air laut menunjukkan adanya parameter yang melampaui standar kualitas air yang ditetapkan. Bahkan sungai-sungai yang berakhir di pantai juga mengalami penurunan kualitas air karena beberapa parameter telah melebihi standar kelas II sesuai
Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara ekosistem darat dan laut, yang kaya akan sumberdaya alam dan jasa lingkungan. Sumberdaya pesisir sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional, serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Namun, sumberdaya ini juga rentan terhadap pencemaran dan perlu dilindungi dengan baik untuk menjaga kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Buleleng. Pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup telah menetapkan aksi Buleleng Pantai Bersih (Be-Pasih) sebagai upaya pengendalian pencemaran pantai yang efektif dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari semua pihak, Be-Pasih diharapkan dapat memulihkan kondisi sungai di kabupaten tersebut dan meningkatkan kualitas air laut serta udara secara keseluruhan. Kerjasama yang baik dari seluruh stakeholder terlibat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
Di Pantai Be-Pasih, Kabupaten Buleleng, seringkali terjadi masalah sampah kiriman dari laut. Ini adalah jenis sampah yang dibawa oleh arus laut dan berakhir di pantai. Sampah ini bisa berasal dari kapal, jaring ikan yang tidak digunakan, atau bencana alam seperti tsunami. Musim angin barat yang berkisar antara Oktober hingga Maret juga dapat menyebabkan terjadinya sampah kiriman dari kapal dan jaring ikan yang tidak digunakan. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar Pantai Be-Pasih karena sampah tersebut dapat berupa plastik atau bahkan ranting dan kayu berukuran besar. Selain itu, pantai ini juga menerima sampah dari sungai yang tertimbun di bagian dekat muara sungai. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng secara rutin melaksanakan Program Buleleng Pantai Bersih dengan melakukan aksi pembersihan di Pantai Lovina, Pantai Penimb